04 Desember 2024
logo
Internasional

Putin Melunak,"Kiamat"Ini Akhirnya Batal

Putin Melunak, 'Kiamat' Ini Akhirnya Batal

 

 

 

Jc,Jakarta

 

 

     Rusia sepakat untuk membuka kembali blokir koridor ekspor pangan dari Ukraina. Hal ini terjadi setelah Moskow mengaku mendapatkan jaminan yang cukup dari Kyiv terkait keamanan wilayah itu setelah armada angkatan lautnya diserang di Krimea.

 

     Mengutip Al Jazeera, pengiriman dilanjutkan pada Rabu, (2/11/2022). Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Moskow akan juga turut serta berpartisipasi dengan catatan Kyiv tidak akan menjadi ancaman baginya,

 

"Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima, pada saat ini, cukup dan melanjutkan implementasi perjanjian," kata kementerian itu.

 

     Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebelumnya bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mengatakan kepada mitranya dari Turki bahwa kesepakatan biji-bijian, yang ditengahi oleh Turki dan PBB, akan terus beroperasi pada tengah hari pada hari Rabu.

 

"Pengiriman akan berlanjut mulai pukul 12 siang hari ini (16:00 WIB) seperti yang direncanakan."

 

     Jurnalis Al Jazeera Resul Serdar mengatakan peran Turki dalam membawa Rusia kembali ke inisiatif tersebut menyoroti bahwa Ankara sekarang menjadi 'mediator de facto' antara Moskow dan Kyiv.

 

"Kita tahu bahwa Rusia selama akhir pekan telah menarik diri dari perjanjian itu ... tetapi setelah pembicaraan intensif antara Ankara, Moskow, Kyiv dan, tentu saja, keterlibatan PBB juga, tampaknya kesepakatan itu sekali lagi hidup dan berhasil," kata Serdar.

 

     Sebelumnya, kesepakatan antara Kyiv dan Istanbul Juli lalu telah memungkinkan lebih dari 9,7 juta metrik ton biji-bijian dan bahan makanan lainnya meninggalkan pelabuhan Ukraina.

 

     Ini mampu membawa bantuan yang sangat dibutuhkan untuk krisis pangan global yang dipicu oleh serangan Rusia ke Ukraina. Kedua negara diketahui merupakan produsen gandum yang cukup signifikan di dunia.

 

     Berdasarkan ketentuan kesepakatan, yang diawasi Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul, kapal yang bergerak ke dan dari Ukraina diperiksa oleh tim gabungan pejabat Rusia, Turki, Ukraina dan PBB.

 

     Namun Rusia pada hari Sabtu mengatakan untuk sementara menarik diri dari perjanjian. Moskow menuduh Ukraina menyalahgunakan koridor pengiriman yang aman untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke armada Laut Hitamnya.(Int/CNBC Indonesia/A1)